MAKALAH
“REVOLUSI INDUSTRI 4.0”
Disusun Oleh:
Nirmala Kemala Dewi
(11171212)
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi
Universitas Bina Sarana Informatika
Cikampek
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehaditat ALLAH SWT karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “revolusi industry 4.0”. Makalah ini telah saya susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih.
Terlepas dari semua itu,
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah “revolusi industry 4.0”. dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Karawang, 22 Oktober 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
1.1. Latar
belakang
Revolusi industri 4.0 merupakan fase
keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke
-18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi
industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi,
kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung
pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap
Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk
menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai
lahirnya revolusi industri 2.0 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses
produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi
dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan sistem otomatisasi berbasis
komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi
juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile
phone dan semakin berkembangnya industri kreatif.
Revolusi
industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang
berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri
terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua
proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis
bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis
transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi
aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin
meningkat.
1.2. 1.2. Rumusan
masalah
1.
Apa pengertian revolusi industry 4.0?
2.
Apa saja manfaat dan tantangan platform digital di era
revolusi industry 4.0?
3.
Apa saja langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0?
4.
Apa Keterampilan Untuk Hadapi Revolusi Industri
4.0?
1.3.
1.3. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian revolusi industry 4.0
2.
Untuk mengetahui manfaat dan tantangan platform
digital di era revolusi industry 4.0
3.
Untuk mengetahui langkah Indonesia menghadapi Industri
4.0
4.
Untuk mengetahui
Keterampilan Untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. 2.1. Pengertian
revolusi industry 4.0
Revolusi industry 4.0 Industri 4.0
adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi
cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi
manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT),
komputasi awan dan komputasi kognitif.
Revolusi
Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership (kepemimpinan) dan
entrepreneurship (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara
bekerja revolusi industri sebelumnya. Dengan
berciri efisiensi dalam komunikasi dan transportasi serta mengarahkan
masyarakat untuk memecahkan masalah dengan sistem "one stop
shopping"atau "one stop solution" diperlukan atmosfir dunia
usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi dan itu tidak hanya soal cara bekerja tapi
juga mentalitas pegawai dan tenaga kerjanya. Dan pada gilirannya output
revolusi ini banyak mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan seperti harga
barang murah serta kesehatan terjamin bukan malah menambah beban ekonomi
masyarakat dan memperbanyak pengangguran.
2.2.
2.2. Manfaat dan
tantangan platform digital di era revolusi industry 4.0
Seperti yang kita tahu bahwa saat
ini kita tengah berada di era Revolusi Industri Ke-4 (Industry 4.0). Dimana era
ini diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), era super
komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan
perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan
dampak terhadap ekonomi, industri, pemerintahan dan politik.
Berikut ini 3 manfaat platform digital di Era Revolusi
Industri 4.0 :
1.
Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru tidak
lepas dari kemampuan para inovator untuk merancang strategi lewat platform
digital. Di Indonesia sendiri, inovasi digital yang terjadi tidak hanya di
dunia ritel, tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di
dunia hukum.Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul
persaingan sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah
bagi masyarakat.
2.
Inklusivitas
Lewat platform digital, segala macam
layanan dapat dengan mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah.
Hasilnya, terjadi inklusivitas yang menguntungkan orang-orang yang bertempat
tinggal jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan
digital.
3.
Efisiensi
Tentu dengan berkembangnya inovasi
platform digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun
pemasaran. Hal ini tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk
mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital.
Berikut ini
tantangan platform digital di Era Revolusi Industri 4.0:
1.
Masalah Kendali
Ekonomi digital yang mengendalikan
masyarakat pastinya mempengaruhi perilaku publik yang tadinya masyarakat
belanja ke toko ritel, saat ini mulai beralih ke belanja online. Aspek sosial
dan kultural seperti ini juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak seperti
pemerintah maupun masyarakat agar toko ritel tidak banyak yang berguguran satu
persatu.
2.
Ketidaksetaraan
Di antara semua hal positif,
kehilangan pekerjaan karena digantikan robot atau semua pekerjaan saat ini bisa
dikerjakan oleh sebuah sistem adalah momok yang paling mengerikan.Otomatisasi
yang disebabkan Revolusi Digital 4.0 perlu disikapi dengan serius agar
masyarakat dapat menyiapkan skill untuk ke depannya sehingga angka pengangguran
di Indonesia bisa ditekan.
3.
Kompetisi
Kompetisi yang tidak sehat patut
diwaspadai. Contoh, bila ada satu platform yang melakukan monopoli,
dikhawatirkan akan tidak adanya check and balance. Bila satu platform terlalu
mendominasi, maka pengguna tidak dapat melakukan pilihan layanan yang paling
cocok untuk mereka.Sebagai tambahan, guna menghadapi revolusi industry 4.0,
sektor industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek
teknologi. Sebab penguasaan teknologi menjadi kunci utama untuk menentukan daya
saing Indonesia di era industry 4.0.
Dan dalam menghadapi industry 4.0
ini, Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya.
Sebab jika tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal
dari negara-negara lainya. Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan daya
saing di sektor (industri) prioritas, bukan saja tidak akan mampu mencapai
aspirasi, namun akan digilas oleh negara negara lain yang lebih siap di pasar
global maupun domestik.
2.3.
2.3. Langkah
Indonesia menghadapi Industri 4.0
Pemerintah telah menetapkan 10 langkah
prioritas nasional dalam upaya mengimplementasikan peta jalan Making Indonesia
4.0. Dari strategi tersebut, diyakini dapat mempercepat pengembangan industri
manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global di tengah era digital saat
ini. “Revolusi industri keempat tidak bisa kita hindari. Untuk menghadapinya,
sudah ada roadmap yang terintegrasi sehingga dalam mengembangkan industri
manufaktur kita ke depan punya arah yang jelas.
Ada sembilan
langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0 yaitu:
1.
Pertama, adalah perbaikan alur aliran barang dan
material. Upaya ini akan memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan
menengah melalui peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.
2.
Langkah kedua, mendesain ulang zona industri. Dari
beberapa zona industri yang telah dibangun di penjuru negeri, Indonesia akan
mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri tersebut dengan menyelaraskan peta
jalan sektor-sektor industri yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0.
3.
Ketiga, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan.
Indonesia melihat tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun
kemampuan industri nasional, seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga
listrik, biokimia, dan energi terbarukan.
4.
Keempat, memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Hampir 70 persen, pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM.
5.
Kelima, yaitu membangun infrastruktur digital
nasional. Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur
digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan meningkatkan kemampuan
digital melalui kerja sama antara pemerintah dengan publik dan swasta untuk
dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security
management dan infrastruktur broadband.
6.
Keenam, menarik minat investasi asing. Hal ini dapat
mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal.
7.
Ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM). Menurut Menperin, SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan
pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
8.
Kedelapan, pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah
akan mengembangkan cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan
pusat inovasi dan mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk di antaranya yaitu
perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat
kolaborasi lintas sektor diantara pelaku usaha swasta atau BUMN dengan
universitas.
9.
Kesembilan adalah harmonisasi aturan dan kebijakan.
Indonesia berkomitmen melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk
mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang
erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah.
2.4. 2.4. Keterampilan
Untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0
Ada
beberapa keahlian yang dibutuhkan agar dapat sukses dalam menghadapi dinamika
dunia kerja yang terus berubah. Terdapat 4 keahlian utama yang dibutuhkan untuk
menghadapi industri 4.0.
1.
Pertama, kita harus memiliki keterampilan informasi,
media, dan teknologi. Dengan istilah lain, kita harus melek teknologi. Yang
dimaksud dengan keterampilan informasi, media, dan teknologi meliputi literasi
media, keaksaraan visual, literasi multikultural, kesadaran global, dan
literasi teknologi.
2.
Kedua, keterampilan belajar dan berinovasi yang
meliputi kreativitas dan keingintahuan, pemecah masalah (problem solving), dan
pengambil resiko.
3.
Ketiga, terampil dalam hidup dan belajar seperti
memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab, memiliki nilai etis dan
moral, produktivitas dan akuntabilitas, fleksibilitas dan adaptasi, sosial dan
lintas budaya, inisiatif dan mengarahkan diri.
4.
Keempat, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang
efektif seperti mampu bekerja dalam tim dan berkolaborasi, memiliki tanggung
jawab pribadi dan sosial, dalam berkomunikasi harus interaktif, memiliki
orientasi nasional dan global.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Revolusi
industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki
jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih
mudah dan murah.
Namun demikian, digitalisasi program
juga membawa dampak negatif. Peran manusia setahap demi setahap diambil alih
oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini
tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Oleh karena itu,
untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0, para
mahasiswa dan alumni Universitas Terbuka wajib memiliki kemampuan literasi
data, teknologi dan manusia (Sumber: http://belmawa.ristekdikti.go.id/2018/01/17/era-revolusi-industri-4-0-perlu-persiapkan-literasi-data-teknologi-dan-sumber-daya-manusia/).
Literasi
data dibutuhkan oleh alumni UT untuk meningkatkan skill dalam mengolah dan
menganalisis big data untuk kepentingan peningkatan layanan publik dan bisnis.
Literasi teknologi menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital
guna mengolah data dan informasi. Sedangkan literasi manusia wajib dikuasai
karena menunjukan elemen softskill atau pengembangan karakter individu untuk
bisa berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di era “banjir” informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
https://digitalentrepreneur.id/revolusi-industri-4-0/
https://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=10-langkah-indonesia-industri-4-0
https://indonesiabaik.id/infografis/keterampilan-untuk-hadapi-revolusi-industri-40
http://fakhirahumar.blogspot.com/2018/07/makalah-tentang-revolusi-industri-40
No comments:
Post a Comment